in Memoriam... Andrey Tandiapa, S.Teol

 


Saat mendapatkan SK penempatan di GMIM Sion Pinasungkulan Modoinding, saya berpikir bahwa disana adalah tempat baru dimana tidak ada seorangpun kenalan. Namun 8 September saat acara pisah sambut di sion Centre, saya benar benar senang mendapati bahwa ada seorang sahabat, dia adik tingkat di fakultas Teologi UKIT Tomohon. Kami bertemu saat itu dan sejak hari itu kami sering berjumpa, karena memang waktu di kampus juga kami berteman dekat.

Diawal tahun 2020, tepatnya akhir maret, karena pandemi covid19, semua peribadatan di Gereja kami dialihkan dari tatap muka ke live streaming, nah pada waktu itu kami diberikan tugas oleh ketua Jemaat untuk mengatur pelaksanaan ibadah via live streaming,maka dibentuklah tim Multimedia Sion yang terdiri dari Bpk. ANdrey Tandiapa, Pnt. Jeferson Kalundang, Rio Pelealu dan dibantu oleh saya dan sym. Richo Tilome. Sejak saat itu kami semakin dekat, karena menjadi ujung tombak pelayanan. Andrey, salah satu tokoh kunci dalam terlaksananya ibadah live streaming tersebut, dengan keahliannya dibidang IT dan fotografi membuat tim ini dapat melaksanakan tugasnya selama hampir  satu tahun, sampai hari dimana kami diperbolehkan beribadah kembali di Gereja.

Nah, sosok yang ingin dibahas dalam tulisan ini adalah Andrey Tandiapa. Beliau  dalam setiap kegiatan selalu memberi diri tanpa pamrih dalam pelayanan. Bahkan sekalipun capek karena juga harus bertugas sebagai guru di Belang, Kabupaten MITRA. Ia tidak memperhitungkan itu sebagai bentuk  pemberian dirinya bahkan peralatan yang digunakan juga adalah barang barang milik pribadinya. Bahkan blits kameranya yang rusak karena terjatuh tidak pernah disampaikannya untuk diganti oleh Jemaat.

Ternyata….. ditengah pemberian dirinya itu, waktu dan tenaganya bagi pelayanan, ia telah menyimpan sakit ditubuhnya, yang tidak pernah ia ungkapkan, bahkan kepada istrinya sendiri… ia tetap mau terlihat siap untuk setiap kerja dan pelayanannya…

Suatu pagi, saya ditanya oleh seorang jemaat seperti ini…”Pendeta, so pi balia pa Andrey?” jawab saya, “qiapa andrey so?”lalu kata jemaat itu, “da saki kata dia, da bawa dirumah sakit mar ini so dirumah”.

Hari itu saya pergi kerumahnya, disana saya melihatnya dalam keadaan lemah, sedang makan siang. Dia terlihat sangat lemah dan pucat. “andrey, qyp nda babilang dang kalo da saki?”tanyaku membuka percakapan kami siang itu…. Jawabnya dengan singkat; “boleh kwa kaks, nda apa apa kwa qt, Cuma darah da nae kong lome skli qt”. hari itu… dan beberapa hari kemudian, dia  terlihat semakin lemah, sampai suatu hari, terdengar kabar bahwa andrey masuk rumah sakit di tomohon dan butuh transfuse darah, saat itu semua kenalan mengerahkan kemampuan untuk mencari pendonor darah, karena memang golongan darahnya tergolong sulit didapat, AB.

Banya doa untuknya, baik di ibadah ibadah dan juga di media social… banyak orang yang berharap ia cepat sembuh…

Namun di suatu pagi, kami mendapat kabar Andrey telah berpulang ke pangkuan Bapa… sedih, ya sangat sedih, betapa tidak kami sebagai sahabat di kampus begitu mengenalnya sebagai sosok yang sangat baik… sebagai Pelayan khusus dan jemaat Sion juga sangat kehilangan seorang yang begitu maksimal memberi diri bagi pelayanan…

Ia pergi dengan meninggalkan nama baik… meninggalkan teladan dalam hal pemberian diri bagi pelayanan….

Bagi sang istri… ia suami yang sangat baik, sekalipun waktu mereka hanya kurang lebih 1 setengah tahun sebagai suami istri namun menurut sang istri, Laura, nyaris tak ada cela dalam hidupnya sebagai seorang suami.

Dalam ibadah pemakamannya, Pdt Wailan berkata; “Andrey telah memberi dirinya dengan maksimal bagi Tuhan, ia telah hadir menjadi orang yang baik. Kehadirannya dan pemberian dirinya lewat talentanya telah menjadi berkat bagi banyak orang”.

Sebagaimana pembacaan Alkitab dalam ibadah tersebut, Andrey telah hadir dan memberi buah bagi Tuhan. sehingga dalam hidup dan matinya, Kristus dipermuliakan.

Rest in peace, brother…………………………

0 Response to "in Memoriam... Andrey Tandiapa, S.Teol"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel