Gereja dan Rumah kopi


Pdt. Kristian Kasenda
” rasa kopi bisa diatur sesuai selera kita, namun Firman tidak dapat disesuaikan dengan selera kita karena kitalah yang harus taat pada Firman Allah”







Ibrani 4 :12-13[1]
sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua dimanapun:Ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi sendi dan sumsum,ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada satu makhluk pun yang tersembunyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab.”
syalom...
salah satu tempat favorit bagi orang orang sebagai tempat santai, nongkrong, berjumpa dengan rekan bisnis adalah rumah kopi. tentu saja yang ditawarkan oleh sebuah rumah kopi adalah KOPI walaupun juga disitu disediakan berbagai macam menu makanan dan minuman, dan kopi juga disajikan dalam berbagai varian rasa. misalnya capucino, kopi susu, kopi cream dan sebagainya.
tentu saja saudara saudara bertanya tanya tentang relasi rumah kopi dan Gereja. marilah pertama tama kita mengenal kopi. kopi adalah minuman yang terkenal di seluruh dunia, ciri khasnya adalah warnanya yang hitam dan rasanya yang pahit. sebagian besar orang menyukai kopi namun tidak dengan rasa aslinya tersebut, pasti sebagian besar kita juga demikian, minum kopi harus yang sudah dicampur gula agar menjadi manis.
demikian dengan Gereja,yang dicari oleh orang di Gereja adalah Firman Tuhan. masalahnya adalah banyak Gereja sekarang telah menjadi seperti rumah kopi, Firman yang diwartakan sebagian besar disajikan untuk menyenangkan pendengar atau jemaat, padahal sesungguhnya Firman Tuhan atau isi Alkitab banyak sekali memberitakan tentang penghukuman, konsekwensi dosa. Alkitab sejatinya juga memberitakan tentang hidup yang siap menderita ketika seseorang menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi muridNya. sekarang kita sering sekali mendengar kotbah kotbah yang isinya penuh dengan hal hal yang manis, hal yang menyenangkan yang berbicara tentang berkat berkat Tuhan, bahkan ada Gereja dan pendeta atau gembala yang dengan bernai menawarkan SURGA dan hidup senang jika mau menjadi anggota Gereja tertentu. sebaliknya banyak jemaat sekarang tidak menyukai Pendeta atau pengkotbah yang mengabarkan Firman yang isinya adalah peringatan peringatan dan penghukuman.
dari sinilah kita melihat kesamaan Gereja dan rumah kopi,,, rumah kopi yang menyajikan rasa asli tidak terlalu diminati namun rumah kopi yang menyajikan kopi dengan bebagai varian justru padat dikunjungi dan sangat laku. Gerejapun saat ini ada dalam suatu fenomena demikian.
saudara saudaraku... kita tidak akan pernah merasakan rasa asli kopi apabila tidak ada rasa pahit, demikian juga apabila kita hanya mau memberitakan dan mendengar kotbah yang menyenangkan telinga dan hati kita maka kita tidak dapat dikatakan sebagai pengikut Kristus dan hidup kita jauh dari terang.




Pastori 3 GMIM  Sion Pinasungkulan, Modoinding, 6 Desember 2019

0 Response to "Gereja dan Rumah kopi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel