Mawar Layu Untuk Tuhan
sumber gambar: google.com |
Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
·
Dalam sebuah Video
Khotbah seorang Pendeta yang diunggah di Facebook, saya mendengar Beliau membawakan
sebuah ilustrasi dalam khotbahnya tersebut:
Ada seorang anak muda
yang dikaruniai Tuhan talenta di bidang music, ia pintar, sehat, lincah dan
berbakat namun sayangnya talentanya itu tidak ia pakai untuk melayani Tuhan.
beberapa kali Pendeta memintanya untuk bermain music di gereja, untuk
menggantikan prokantor yang sudah pindah namun ia menolak dengan alasan sibuk.
Waktu berjalan, anak
muda ini terkena sakit kanker dan dalam waktu 3 bulan ia sudah dalam keadaan
yang memprihatinkan, lemah, kurus dan terbaring. Tiap kali pendeta datang untuk
mendoakannya, pemuda inin selalu berkata,”jika Tuhan meneymbuhkanku maka akan
kuserahkan hidupku untuk melayaniNya. Demikan berlangsung terus sampai suatu
hari Pendeta datang dengan membawa setangkai bunga mawar yang sudah layu, dan
pemuda ini bertanya, mengapa pendeta membawa mawar layu, maka dijelaskanlah
oleh Pendeta bahwa pasti semua orang ingin mendapatkan mawar yang segar dan
tidak ingin mendapatkan yang sudah layu, demikian juga Tuhan, IA ingin umatNya
mempersembahkan yang terbaik termasuk hidup dan tubuhnya.
Saudaraku, ini hanya sebuah ilustrasi namun
nyata dalam realitas. Terkadang saat kita hidup dan menikmati kesehatan dan
kesuksesan, kita lupa untuk memberikan yang tebaik bagi Tuhan. saat kaki kita
masih kuat, kita enggan melangkah ke
Gereja atau tempat ibadah, saat mata masih jernih melihat, kita enggan untuk
membaca Alkitab, saat sukses dan behasil kita memberikan sisa dari kelebihan
kita kepada Tuhan. semua itu kemudian berbalik saat kelemahan tubuh datang,
baik karena sakit atau lanjut usia, saat kaki lemah untuk berjalan jauh, pada
saat itu kita baru mau datang beribadah, saat mata rabun baru kita ingin
membaca Alkitab. Saat kita bekelebihan
kita enggan untuk membantu sesama kita.
Saudaraku, Tuhan
melalui Gereja dan pelayanan sangat butuh kita dengan kemampuan terbaik karena
pelayanan adalah suatu pekerjaan yang tidaklah mudah. Gereja butuh orang kuat
karena pelayanan Gereja bukan hanya di Mimbar tapi juga dalam kerja kerja nyata,
Gereja butuh orang pintar, inovatif dan memiliki ketrampilan karena gereja juga
memiliki visi dan misi, perencanaan, manajemen sebagai sebuah organisasi, Gereja
juga berpikir bagaimana menjadi mitra pemerintah dan juga harus bisa
memberdayakan Potensi potensi yang ada dalam Jemaat. Bagaimana ini semua bisa
terwujud jika yang kuat, pintar, terampil tidak memberi dirinya? Bagaimana itu
bisa terwujud apabila sudah sakit, lemah baru memberi diri?
Sadarlah, jangan jangan
selama ini kita memberi bunga mawar yang layu kepada Tuhan kita…..
Minggu 7 Juni 2020
Pastori 3 Sion
{Pinasungkulan, Modoinding)
0 Response to "Mawar Layu Untuk Tuhan"
Post a Comment