DOA


Pdt. Kristian Kasenda

Efesus 3:14-21



Syalom.....
                Manusia dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari manusia lainnya dan tentu saja dari Penciptanya. Untuk saling brhubungan antara sesama manusia maka Allah menghadirkan sarana komunikasi yaitu Bahasa. Dengan bahasa; baik verbal atau isyarat akan membuat manusia saling mengerti satu sama lain. Demikian juga dalam hubungan atau relasi umat percaya dengan Allah sebagai pencipta, ada sarana komunikasi yaitu DOA. Ada sebuah lagu Rohani yang dipopulerkan oleh Nikita yang antara lain ada lirik yang berkata “ Yesus hanya sejauh doa”.  Tentunya lagu ini sangat bermakna karena dengan Doa, kita dapat menyampaikan permohonan, keluh kesah, harapan kita kepada Tuhan yang tidak terlihat oleh mata jasmani kita.
                Saudaraku....Setelah kita mngetahui bahwa doa adalah sarana kita untuk berkomunikasi dengan Allah, maka sebaiknya kita pun harus tahu bagaimana cara kita berdoa dan apa sajakah isi dari doa kita.
Harus diakui, bahkan dalam Alkitab pun dikatakan tentang doa yang benar tetapi juga ada doa yang salah. Contoh doa yang salah antara lain ada dalam Matius 6 :1-14 yang mengajar kita untuk tidak berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tikungan jalan raya dan dalam rumah rumah ibadat dan juga tidak berdoa dengan bertele tele atau berkata kata terlalu banyak, bagian ini sekaligus Yesus mengajarkan Doa Bapa kami yang dalam pandangan kita adalah doa yang sempurna. Tetapi seharusnya berdoa ditempat yang tertutup dalam kekudusan dan kesungguhan. Yakobus 4 juga mengajarkan kepada Jemaat untuk berdoa dengan benar; yaitu jangan berdoa untuk memuaskan hawa nafsu atau keinginan daging ( Yakobus 4:3 ).
                Saudara saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, selanjutnya adalah syafaat yang kita renungkan sesuai dengan pembacaan dari Efesus 3:14-21 yang berjudul Doa Paulus mari kita lihat apa isi doa Paulus tersebut:
1.       Paulus berdoa agar jemaat dikuatkan dan diteguhkan oleh Tuhan dalam Iman percaya kepada Tuhan dan memilki hubungan yang kuat dengan Tuhan Yesus.
2.       Paulus berdoa agar orang percaya memiliki akar dan dasar yang kuat dalam kasih.
3.       Ia berdoa agar orang percaya semakin memahami dan menyadari betapa besar kasih Tuhan dalam kehidupan orang percaya.
4.       Ia berdoa agar jemaat memiliki kepenuhan Allah atau mencapai kesempurnaan untuk mengenal kasih Tuhan yang melampaui segala pengetahuan seperti Bapa yang sempurna.
                Bagi Rasul Paulus, keberadaanya yang terkekang jeruji besi dan penghambatan tidaklah menghalanginya untuk berkomuinikasi dengan Tuhan lewat doa dan yang ia doakan adalah jemaat yang ia layani agar pelayanan yang telah dilakukan dengan susah payah tidak akan terhenti oleh karena penghambatan maupun perbedaan etnis dan latar belakang Yahudi dan non yahudi. Ia berdoa justru agar jemaat dalam pergumulan mereka, dalam perbedaan mereka justru semakin merasakan dalamnya kasih Tuhan yang tidak terbatasi oleh apapun.
Kita saat ini diperhadapkan pada banyak hal dalam dinamika kehidupan; terorisme, isu SARA, krisis kemiskinan, kerusakan lingkungan, perzinahan, perjudian dan lain sebagainya. Mari kita perangi itu semua dengan pertama tama berdoa mohon Tuhan menguatkan dan meneguhkan Iman percaya kita agar kita tidak mudah diombang ambingkan oleh godaan zaman. Doakanlah generasi muda sebagai penerus Gereja dan bangsa kita.
                Saudara saudara, Bagi kita yang ada dizaman sekarang ini, marilah kita menjadikan doa sebagai bagian dari kebiasaan hidup, mendoakan sesama kita, mendoakan gereja, bangsa dan negara, mendoakan jemaat, mendoakan para Pendeta, Penatua dan syamas bahkan seluruh perangkat pelayanan, mendoakan pemerintah kita dari pusat sampai di daerah kita ini. Belajarlah untuk bersyafaat. Dan kembali ke Injil Matius dan Yakobus; berdoalah dengan kesungguhan dalam kekudusan dan bukan untuk memuaskan hawa nafsu kita. Amin

( Powalutan, Minggu 29 Juli 2018)

0 Response to "DOA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel