BOTOL BEKAS MENJADI LAMPION

oleh : Pdt. Kristian Kasenda

Matius 5:16

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

satu hal yang tdak dapat terpisahkan dari hidup kita di zaman sekarang adalah sampah plastik termasuk botol botol bekas. Sampah botol bekas air mineral, soft drink, dan produk produk lainnya. nah terlepas manfaat dari isi botol tersebut, setelah ia habis dan kosong maka ia disebut sampah. namanya sampah kemungkinan besar akan berujung di TPA atau dibakar. 

pada suatu kesempatan, dalam merayakan Paskah, sebuah jemaat di Manado membuat lomba lampion Paskah dan ditetapkanlah kategori penilaian untuk lampion tersebut anatar lain; kreatifitas, keindahan dan yang paling utama adalah harus terbuat dari barang bekas atau sampah plastik.
ketika waktu penilaian tiba, di setiap depan rumah jemaat terdapat lampion dengan berbagai bentuk yang tentu saja indah, seragam di masing masing kolom dan memancarkan cahaya warna warni.
saudaraku.... kisah botol plastik yang disulap menjadi lampion yang indah dan menerangi, sejalan dengan kisah kita sebagai manusia berdosa dan karya penyelamatan Allah di dalam Kristus Yesus.
manusia yang berdosa selayaknya sampah, siap untuk dihukum, siap untuk dibakar namun Allah dalam Yesus Kristus, dengan pengorbanannya menebus manusia dengan darahNya yang suci dan Kudus. manusia yang berdosa lalu diangkat dari kegelapan dosa, dibawa dalam terangNya dan menerima terang itu untuk menjadi cahaya yang menerangi.
kita setelah ditebus haruslah menjadi terang dimana kita ditempatkan.

dari kisah lampion ini  kita belajar beberapa hal:

1. kita setiap waktu harus selalu menyadari siapa kita, agar kikta btidak menjadi sombong dan tinggi hati apalagi melupakan Tuhan. ingatlah kita hanya seperti botol bekas yang didaur ulang olehNya.
2. sebagai manusia yang ditebus, jadilah seperti lampion, harus bersinar dan memberi terang. jika tidak membawa terang, maka apakah bedanya kita dengan botol bekas.
3. Allah yang Agung di tempat yang maha tinggi, telah rela datang kedunia yang ibaratnya tempat sampah untuk memungut kita dan mengangkat kita dari lumpur dosa. Ia datang, menjadi manusia, menderita dan mati untuk menebus kita.
4. bertanyalah pada diri kita setiap saat, apakah saya sudah membawa terang????

Share this post